Rahasia

Taukah kawan?

Dari getir petir menyambarGambar

Dari panas terik membakar

Ada sebuah Rahasia besar

Dimana kita dapat bersabar

 

Kala Bintang berkedip

Saat malam menjerit

Ada rahasia terbesit

Dalam hidup yang tak selalu pahit

Angkot totttttt

EGO HANYA BOLEH DITULIS PENA

Setiap manusia mempunyai ego yang tinggi tetapi yang menjadi permasalahannya adalah apakan ego itu akan mengalahkan diri kita sendiri ataukah kita yang akan mengalahkan egoism itu untuk mencapaian terbaik?
Hal itu tentuya harus kita kalahkan dengan membalikan peluru musuh kearahnya. Kita bisa dengan menuliskan semua ego kita yang sangat menggebu lewat segores pena yang malang karena harus mencatat ego kita yang terkesan tidak dapat mengsyukiri nikmat Allah sang penciptanaya. Tetapi mimpi pun perlu kita tulis dengan membalikan arah ego menjadi hal terbaik untuk kita dan berbalik dengan mensyukuri niknat-Nya…. Mari kita mulai tuliskan seperti ini!

Aku ingin belajar. Belajar untuk menjadi orang yang lebih baik, belajar untuk menjadi orang yang asik, belajar untuk tak sendiri, belajar memuaskan diri, belajar untuk memahami orang lain, belajar untuk lebih disiplin, belajar untuk memaksimalkan diri, balajar untuk tidak menjadi orang lain, belajar untuk berhemat, belajar untuk mandiri, balajar untuk menjadi seseorang yang bermanfaat, belajar untuk menguatkna diri, balajar untuk mencari potensi diri, belajar untuk ikhlas, dan belajar yang lainnya……

Kita mulai dari sekarang untuk menghapusnya satu persatu ego ini dengan menaklukannya lewat mempelajari dan mewujudkan satu persatu ego kita hingga hasilnya dapat kita langsung terapkan dalam kehidupan yang kita inginkan dengan penuh rasa syukur lewat kemampuan kita sendiri.
Yuk tulis segala ego kita dengan sebuah pena yang akan menjaadikan kita tertulis lebih indah dihari esok !!

Butiran Do’a

ya Allah,.

karuniai aku secuil cintanya,biar kurasa kelezatan munajat dalam doa

ya Allah,.

beri aku Sejumput zuhudnya,agar aku tak rakus pd dunia

ya Allah,.

beri aku setetes air mata,hingga cair gunungan dosa dlm dada.

(halimah alaydrus)

Firman Allah

rangkaian kata luar biasa yang ditulis oleh Halimah Alaydrus dalam bukunya, mudah-mudahan kalian semua suka 🙂
Allah berfirman :

Suaramu memanggil nama-Ku
adalah jawaban-Ku

Kerinduanmu pada-Ku
adalah pesan-Ku untukmu

Segala upayamu
untuk mengapai-Ku
pada hakikatnya adalah
upaya-Ku menggapaimu.

Kekuatan dan cintamu
adalah simpul untuk
mendekati Aku.

Dalam keheningan
yang mengelilingi setiap seruan :
“Allah”
menanti seribu jawaban
“Di sinilah Aku”

Microsoft Word – Ego hanya boleh ditulis Pena.pdf,,

INOVASI OBOR HEBAT

A. Pendahuluan
Zaman sekarang produk-produk inovasi telah banyak dan terus bermunculan bahkan setiap hari, jam, menit maupun detik. Inovasi memang menjadi suatu hal yang harus berkembanng demi mengimbangi kemajuan dalam perubahan-perubahan yang begitu cepat. Produk inovasi ini seolah tak ingin kalah dengan tuntutan zaman.
Keadaan ini menuntut pemikiran-pemikiran serba cepat yang harus di lakukan oleh manusia. Berbagai pemikiran kritis dari setiap ide sangatlah diperlukan. Tuntutan zaman inipun merupakan suatu harapan manusia itu sendiri yang mengharapkan suatu perubahan. Untuk memenuhi kebutuhannya, berbagai bentuk inovasi muncul untuk memjembatani masa sekarang dengan masa yang akan datang dengan cenderung mengejar efisiensi dan efektivias.
Sa’ud (2013 : 20) menyatakan ‘bahwa diterimanya suatu inovasi sebagai tanda adanya modernisasi.’ Pernyataan tersebut mendasari bahwa inovasi tidak terlepas dari modernisasi.
Dalam modernisasi ini berbagai produk inovasi bermunculan akan tetapi cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat dipengaruhi oleh karakterisrik dari inovasi itu sendiri. Dengan hal ini penulis akan menganalisis serta mendeskripsikan produk inovasi yaitu lampu LED berdasarkan karakteristik inovasi.
B. Pembahasan
Inovasi lampu dari masa ke masa semakin menunjukan kecangihannya. Berikut inovasi lampu dari awal ditemukannya hingga sekarang :
1. Obor
Obor merupakan lampu non-elektrik yang pertama ditemukan dalam sejarah penerangan atau lampu. Ahira (2012) menyebutkan bahwa ‘lampu non-elektrik pertama ditemukan pada tahun 170.000 SM. Cara pembuatannya adalah dengan menggunakan batu cekung, kerang atau bahan alami apapun yang diisi dengan lumut. Lumut tersebut dibasahi dengan minyak binatang dan dinyalakan’.
Obor pertama ini memanfaatkan batu berongga yang ada dialam serta dimasukannya lumut dan bahan serupa yang direndam dengan minyak hewan dan dinyalakan. Kesederhanaan itu memunculkan suatu ide lagi yaitu dengan meniru bentuk alam (batu) dengan tembikar yang terbuat dari tanah liat yang dipanaskan. Dalam perkembangan selanjutnya, inovasi sedikit demi sedikit bermunculan. Hal ini seperti yang dikatakan Jaz (2012) bahwa ‘Sekitar abad ke-7 SM, bangsa Yunani mulai membuat terra cotta lampu untuk menggantikan obor genggam. Terra cotta adalah benda yang terbuat dari tanah liat melalui proses pembakaran, sehingga dapat digenggam dan terhindar dari sambaran api.
Penemuan obor tersebut merupakan titik awal sejarah inovasi selanjutnya. Dalam penerimaan temuan tersebut tidak terlepas dari penerimaan oleh masyarakat luas yang dipengaruhi oleh karakteristik temuan itu sendiri, hingga memunculkan berbagai perubahan-perubahan atau inovasi kearah yang lebih baik.
2. Lampu minyak
Inovasi pertama dari obor yaitu lampu minyak. Melangkah satu langkah dari obor, lampu minyak merupakan lampu penerangan pertama yang menggunakan bahan bakar minyak bumi. Menurut Jaz (2012) ‘Pada 1859, pengeboran minyak bumi dimulai. Minyak tanah yang merupakan turunan minyak bumi semakin populer untuk mendukung pembakaran minyak lampu. Kemunculan bahan bakar lampu minyak ini disertai dengan kemajuan dari desain lampu. Desain lampu membawa perubahan bagi perkembangan lampu ini. Desain alat pembakaran yang ditemukan memberikan perubahan desain lampu dari obor ke lampu minyak. Perubaan ini sangat pesat mengingat tempat bahan bakar telah disimpan dalam bentuk tabung khusus serta pengaturan intensitas cahaya penerangan telah terpasang. kemudian, minyak lampu tersebut ditambahkan sebuah cerobong kaca kecil untuk melindungi api dan mengontrol aliran udara ke api.

3. Lampu gas
Pada tahun 1784 gas batu bara pertama kali digunakan sebagai bahan baku penerangan. Jaz (2012), mengemukakan bahwa ‘Pada awal abad ke-19, sebagian besar kota di Amerika Serikat dan Eropa memiliki jalan-jalan dengan pencahayaan lampu gas’.
Lampu gas merupakan bentuk inovasi dari lampu minyak yang terus menerus mengalami perkembangan. Setelah di temukan batu bara yang dicetuskan dapat menjadi bahan baku penerangan, sejak saat itulah lampu minyak berinovasi menjadi lampu gas.

4. Bohlam atau lampu pijar
Pengembangan pada penerangan menggunakan listrik merupakan awal sejarah lampu elektrik. Setelah Thomas alva Edison,menemukan bohlam yang efisien dalam kehidupan sehri-hari, keberadaan akan bohlam ini sangat menguntungkan terlebih karena bohlam ini sangat ekonomis serta pancaran cahaya yang kuning menghangatkan, maka kelebiahan itulah yang kiranya masyarakat dapat menerimanya dengan cepat. Bohlam atau lampu pijar inipun merupakan sejarah awal lampu elektrik yang akan memunculkan beragam inovasi selanjutnya.
5. Lampu fluorescent atau TL
Lampu fluorescent (TL) atau dalam masyarakat lebih dikenal neon, merupakan inovasi dari lampu pijar yang semula memancarkan warna kuning, kini lampu neon dapat memancarkan warna putih dan juga hemat listrik.
6. Lampu halogen
Pemenuhan kebutuhan manusia akan seni sangatlah beragam salah satunya yaitu nilai estetik. Untuk pemenuhan nilai seni tersebut maka munculah lampu halogen yang merupakan inovasi dari lampu terdahulu untuk memberi kesan keindahan dalam situasi yang dramatik.

7. Lampu LED
Lampu LED (Light Emitting Diode) merupakan sebuah lampu inovasi baru yang kini muncul dengan kelebihan hingga efisiensinya. Seperti yang dikatakan Fikri (2012) bahwa ‘kelebihan dari lampu LED yaitu memiliki efisiensi yang lebih banyak dibandingkan lampu pijar maupun lampu fluorescent, lampu LED tidak menghasilkan panas seperti lampu pijar, tidak merusak kesehatan seperti lampu fluorescent, lebih tahan lama, serta hemat listrik. Adapun kekurangannya yaitu harganya mahal’.
Kemunculan inovasi dari masa ke masa sangatlah cepat terbukti dengan kemunculan inovasi dari penemuan awal penerangan hingga penerangan yang lebih efisein. Akan tetapi setiap inovasi tersebut memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi masyarakat dalam penerimaannya. Karakteristik atau atribut yang dapat mempengeruhi pemerimaan dalam masyarakat terhadap lampu LED yaitu :
1. Pembiayaan
Dilihat dari segi pembiayaan bahwa lampu LED memiliki pembiayaan yang lebih mahal ketimbang dengan lampu-lampu sebelumya. Hal itu diimbangi dengan kecanggihanya serta tingkat efisiensiannya. Akan tetapi pertimbangkan produk inovasi dilihat dari segi pembiayaan dari awal penggunaan hingga penggunan selanjutnya menjadi pertimbangn dalam masyarakat. Hingga penggunaan lampu LED hanya diterima oleh beberapa kalangan saja.
2. Efisiensi
Menurut zaltman (Sa’ud, 2010 : 23) ‘inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah atau hambatan’. Inovasi lampu LED merupakan jawaban atas mencapai tingkat efisiensi tersebut. Dengan salah satu kelebihannya, lampu LED ini yaitu tidak panas ketika digunakan.
3. Resiko dari ketidakpastian
Masyarakat kini sangatlah selektif dalam memilih produk yang baru, termasuk produk-produk inovasi yang banyak bermunculan. Masyarakat akan mempertimbagkan penerimaanya dengan melihat resiko dari produk tersebut. Terlihat dari produk penerangan yang kini dianggap baru yaitu lampu LED yang menghadirkan lampu dengan resiko seminim mungkin. Lampu LED mencoba berinovasi dengan penggunaan jangka panjang yang tidak merusak kesehatan. Hal tersebut merupakan bahan pertimbangan dalam mempengaruhi masyarakat untuk memilih lampu jenis ini.
4. Mudah dikomunikasikan
Peneriman akan produk inovasi dari lampu atau penerangan ini tak terlepas dari mudahnya dikomunikasikan terhadap konsumen. Mengingat alat komunikasi yang serba canggih, berbagai produk inovasi kini semakin kian cepat diterima oleh masyarakat. Terbukti dari produk lampu yang cepat diterima oleh masyarakat dari lampu minyak beranjak ke lampu pijar hingga lanpu yang lebih efisien yaitu lampu LED.
5. Kompleksitas
Dilihat dari mudanya suatu produk digunakan, lampu LED ini merupakan jenis lampu yang berinovasi dari lampu sebelumya dengan tidak merubah cara penggunaan dari lampu yang telah ada sebelumnya. Maka dari itu lampu jenis ini mudah digunakan sehingga masyarakan akan dapat mempertimbangkannya lagi untuk memilih produk ini.
6. Status ilmiah
Produk inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan merupakan suatu pertimbangan masyarakat dalam menerimanya. Dengan ini lampu LED menghadirkan lampu yang cara penggunaannya sama dengan lampu pijar yang telah ada sebelummya. Produk inipun menjadi pertimbangan kuat di masyarakat.
7. Kadar keaslian
Lampu LED ini merupakan lampu baru yang memberikan berbagai kelebihan. Sehingga lampu LED ini menjadi suatu pertimbangn dalam masyarakat.
8. Dapat dilihat kemanfaannya
Produk inovasi yang hasilnya mudah diamati akan cepat diterima oleh masyarakat. Lampu LED memenuhi syarat tersebut dengan memberi kemudahan dalam melihat hasilnya.
9. Dapat dilihat batas sebelumnya
Lampu LED ini menghadirkan berbagai kelebihan salah satunya yaitu lebih tahan lama dari pada jenis lampu sebelumnya.
10. Kepentingan umum atau pribadi
Lampu LED ini muncul untuk konsunsi umum yaitu sebagai alat penerangan yang diperuntukan bagi masyarakat luas sehingga keberadaanya akan menjadi pertimbangan umum.
11. Penyuluh inovasi
Tersedianya penyuluhan inovasi akan mempengaruhi kecepatan penerima inovasi. Hal ini dilakukan oleh perusahaan lampu LED yaitu dengan berbagai cara seperti mempublikasikan lampu jenis ini melalui internet bahkan melalui orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi yang sering kita jumpai di Mall.
C. Kesimpulan
Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu sendiri. Begitu pula dengan lampu LED yang merupakan bentuk inovasi dari lampu sebelumya yang menghadirkan berbagai kelebihan hingga tingkat efisiensinya.
Dari analisis serta deskripsi berdasarkan karakteristik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lampu LED mememuhi syarat-syarat penerimaan inovasi berdasarkan karakteristik inovasi itu sendiri. Hanya saja syarat seperti pembiayaan menjadi pertimbanagn yang sangat kuat mengingat lampu jenis ini memiliki harga yang mahal. Sehingga dalam kenyataannya lampu jenis ini baru diterima oleh sebagian kalangan.

DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. (2012). Sejarah dan Jenis-jenis Lampu. [Online]. Tersedia: http://www.anneahira.com/sejarah-lampu.htm. [22 September 2012]
Fikri. (2012). Kelebihan dan Kekuranmgan Lampu LED. [Online]. Tersedia: http://fikri-wartaberita.blogspot.com/2012/05/kelebihan-dan-kekurangan-lampu-led.html#axzz27FeYFFLB [22 September 2012]
Jaz. (2012). Sejarah Lampu dari Masa ke Masa. [Online]. Tersedia: http://www.orbit-digital.com/sejarah/sejarah-lampu-dari-masa-ke-masa. [22 September 2012]
Sa’ud, Udin Saepudin. 2008. Inovasi Pendidikan. bandung : Alfabeta.

Begini Ceritanya

Cerita anak yang sangat bagus untuk membangun semangat anak-anak dalam belajar yang sungguh-sungguh. Ini saya temukan dalam novel yang saya baca yaitu dari penulis novel ternama Habiburrahman El Shirazy dengan buku novel berjudul “Dalam Mihrab Cinta edisi The Romance” ustad syamsul Hadi bercerita pada Della inilah ceriatanya. Mangga!

Begini ceritanya. Meng Zi adalah salah satu nama legendaris dari China. Ia dianggap sebagai salah satu orang paling pintar dan paling bijak di negeri China. Bahkan ada yang mensejajarkan namanya dengan Kong Zia tau Kong Hu Cu. Sebagian orang China menyebut mereka berdua secara bersama, dengan sebutan “Kong Meng”.

Konon yang menarik, setiap kali Meng Zi ditanya, “Siapakah yang paling berpengaruh yang membuat kamu sepintar dan sebijak ini?”, maka dengan tegas dan tanpa keraguan sedikitpun Meng Zi  akan menjawab, “Ibuku. Ibukulah yang membuat aku pintar”.

Ketika Meng Zi masih kanak-kanak, ia termasuk jenis anak yang sering bosan berada dikelas, sering bolos dan mearikan diri dari sekolah. Suatu hari ia merasa tidak betah mengikuti pelajaran dikelasnya. Ditambah lagi ia merasa lapar. Lalu ia mencari jalan bagaimana bisa meninggalkan ruang kelasnya.

Begitu ia menemukan jalan yang tepat, ia pun lari dari sekolah dan pulang ke rumahnya. Ia bahagia bisa bolos, tidak mengikuti palajaran dikelasnya. Sampai dirumah ia langsung mencari makanan dan duduk diatas tumpukan kain sutera.

Meng Zi memiliki seorang ibu yang pekerjaannya menenun dan menjahit kain sutera. Dari kain itulah ibunya yang sudah janda menghidupi keluarga Meng Zi. Sang ibu kaget mandapati Meng Zi sudah pulang jauh sebelum saatnya pulang. Ia segera tahu bahwa Meng Zi bolos sekolah. “Kenapa kamu pulang? Ibu sungguh tidak senang dengan kelakuan burukmu ini Meng Zi!”

Meng Zi menjawab “Sekolah itu membosankan dan sulit Bu! Saya tidak mengikuti pelajaran, saya bukan anak pintar yang bisa menangkap palajaran denagn cepat.”

Sang ibu mendengarkan alas an Meng Zi klimat demi kalimat denag cermat. Namun ia tetap menunjukan raut muka marah dan tidak setuju dengan ulah Meng Zi membolos dari sekolah. Melihat ibunya yang tetap marah, Meng Zi tidak berani membuka suara lagi. Ia hanya diam, menundukan kepala dan merasa bersalah.

Sang ibu pun diam, ia salma sekali tidak menukas jawaban anaknya. Lalu ia beranjak mengambil kain sutra yang diduduki Meng Zi. Lalu sang ibu memotong kain sutra menjadi dua bagian dengan muka tetap marah. Setelah itu menjadi empat bagian. Lalu delapan bagian. Lalu enam belas. Dan terus sampai kain itu tidak dapat dipotong-potong lagi.

Sang ibu lalu mengambil kain yang lainnya. Dan memotong-motongnya seperti sebelumnya., tetap dengan muka diam dan muka marah. Setiapkali menyaksikan ibunya memotong-motong kain sutra itu hati Meng Zi bagai teriris-iris.

Meng Zi tahu ibunya adalah janda, Ibunyalah yang menapkahi keluarga. Dan dengan menenun dan menjahit, kain sutra itulah ibunya bisa menghidupi keluarga. Meng Zi tiba-tiba disergap rasa takut luar biasa, ia takut melihat ibunya marah luar biasa sampai kain yang menjadi sumber kehidupan keluarga dirusak.

Dengan menangis Meng Zi memeluk kaki ibunya dan berkata “Aduh ibu, jangan marah lagi. Aku sadar, akau telah melakuakan satu kesalahan yang sangat menecewakan ibu. Tapi mohon ibu jangan merusak kain yang berguna bagi keluarga kita. Meng Zi janji tidak akan bolos lagi meskipun sekolah itu membosankan”.

Sang ibu mendengarkan perkataan anaknya itu kalimat demi kaliamat sambil memandangai wajah anaknya dengan serius. Sang ibu lalu berkata kkepada Meng Zi seraya manatap matanya dalam-dalam.

“Meng Zi, kamu lihat potongan-potongan kain sutra ini. Benang sutra ini ditenun sedikit demi sedikit baru bisa jadi sepotng kain sutra. Sudah dapat sepotog terus ditenun sedikit demi sediki sampai jadi kain sutra yang bagus dan lebar. Setelah itu kain sutra dipotong sesuai ukuran dan dijahit maka jadilah pakaian yang indah. Belajarpun sama seperti itu Meng Zi, hasilnya tidak dapat dilihat seketika. Balajar itu sedikit demi sedikit, meskipun susah, itu tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak belajar. Setelah mengerti sedikit, balajar lagi supaya mengerti lebih banyak lagi. Lalu belajar lagi. Setelah tambah mengerti, belajar lagi dan seterusnya. Setelah sampai pada waktunya nanti kamu akan merasakan bahwa belajar ini menarik, menyenangkan dan indah. Dan sangat berguna. Kalau kamu sekarang membolos, kamu tidak akan mengerti apa yang diajarkan kapadamu. Kalau sedikitpun kamu tidak mengerti, lalu dari mana kamu akan tahu bahwa belajar itu menyenangkan dan berguna?”

Kata-kata sang ibu menghujam sanubari Meng Zi. Setelah ibunya selesai bicara dengan berlinang air mata Meng Zi berjanji, “Ibu sungguh aku memang salah, dan aku snagt menyesal. Mulai sekarang aku berjanji akan belajar sungguh-sungguh dan melawan rasa bosan. Aku percya kepada ibu, bahwa dengan belajar yang sungguh-sungguh suatu saat nanti saya bisa pintar dan berguna bagi bangsa dan Negara”.

Sejak itu Meng Zi berubah. Meng Zi menjadi anak yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Ia tumbuh menjadi anak yang luar biasa mencintai ilmu pengetahuan. Dan benar Meng Zi menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan bangsanya. Namanya sangat masyhur di daratan China. Bahkan karyanya yang telah lebih dari dua ribu tahun masih dipelajari sampai sekarang.

Apa yang terjadi pada Meng Zi sangat menguatkan sejarah, bahwa di belakang orang besar yang sukses biasanya ada ibu yang luar biasa mendidiknya dengan segenap cinta dan jiwa. Sekali lagi setiap Meng Zi ditanya, “Siapakah orang yang paling berpengaruh yang membuat kamu sepintar dan sebijak ini?” maka dengan tegas dan tanpa keraguan sedikit pun Meng Zi akan menjawab, “Ibuku. Ibukulah yang membuat aku pintar”.

Selasai.

Mudah-mudahan bermanfaat. Amin..

By A. Kurnia

Ikan Mas dan Kucing Baik Hati

Pagi yang cerah membangkitan semangat mereka, dengan sedikit sinar matahari yang memantul di badan, gerombolan ikan berenang hilir mudik dengan tenang. Keelokan dan keanggunannya di perlihatkannya dengan berenang bersama dan arah yang sama.
‘’Mas, tidaklah mereka akan mengambil salah satu dari kita lagi untuk menjadi santapan mereka?’’ Tanya Nila.
‘’Janagn berburuk sangka begitu! Kita syukuri nikmat pagi cerah ini dengan ceria. Masalah kita jadi santapan mereka, Tuhan telah mentakdirkannya. Tapi kita berusaha dulu untuk hidup lebih panjang’’.
Lalu Nila itu meningggalkannya bergerombol dengan yang lain.Sementara Mas kini masih berenang di tepian. Setelah mendengar pertanyaan Nila, Mas mereasa ada kecemasan dalam hatinya. Mas memandangi semua temannya, Dia tidak ingin kehilangan satu pun dari mereka. Mereka telah menjadi saudaranya yang telah lama hidup bersama.
Byur….Byur ….., seketika Mas telah berada di dalam jaring.
Nila berteriak :’’ Mas….Mas… !’’
‘’ Adiku, lanjutkanlah hidupmu di sana dengan tenang !’’
Nila seketika tersedu menangis melihat kakaknya terpenjara dalam jaring, dia pun berpikir sebentar lagi kakaknya akan menjadi santapan manusia.
Brukk…..
Mas dan 10 temannya di masukan ke dalam ember yang telah di isi sedikit air. Dalam kesempitan teman-temannya mengamuk dan berusaha memperoleh oksigen.
Langkah demi langkah, terasa semakin menjauh. Maspun berusaha untuk keluar dari ember itu.
Bruk!! Mas pun terjatuh ke daratan. Awal mula Mas hanya terdiam, setelah beberapa detik dia sadar dia tidak dapat menangkap oksigen. Gelimpangan kesana-kemari berusaha untuk mencari, tapi usaha itu sia-sia. Dia tidak dapat menghirup oksigan. Sementara 10 temannya yang lain telah berada jauh darinya dan mungkin takdirnya telah tiba yaitu mereka menjadi santapan manusia.
‘’Miaong……Miaong….’’.
Tampak di arah kanan telah berdiri kucing yang sigap meraung.
‘’ Kucing, tolong jangan makan aku! Tapi tolonglah aku kembalian aku ke air!’’
Kucing hanya melotot terdiam seolah mendapat untung yaitu santapan enak di depan mata telah mengunggu.
Selangkah demi selangkah si Kucing mandekat. Rasa kasihan terhadap ikan Mas muncul dibenaknya. Dia membayangkan jika dirinya di posisi itu, diapun akan sangat berharap ada yang membantunya.
Sementara ikan Mas hanya terdiam denagn mata tertutup dan berusaha untuk bernapas. Setelah membuka mata, ikan Mas kaget. Ternyata ekornya telah berada di mulut Kucing. Dan kucing mulai berlari kencang. Menuju kolam ikan. Dan akhirnya Kucing melepaskan cengakramanya dengan melemparkannya ke air.
‘’ Kakak !!’’ Nila terharu melihat kakaknya selamat.
‘’ Ia Nila ini kakak. Kakak di tolong olah Kucing baik hati. Sekarang kakak perlu ke sana untuk berterimakasih’’.
Ikan Mas mendekat ke arah Kucing.
‘’ Terimakasih Kucing kau telah membantuku.’’
‘’ Sama-sama. Kita memang harus saling membantu. Sampai jumpa kawan!’’
‘’sampai jumpa…’’
Dengan berbalik badan, Kucing Pergi menjauhi ikan Mas.
Selesai
By SErii

kajian ayat surat at taubah

2.1 Ayat dan Terjemahan
“Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah agama yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya); dan perangilah kaum kafir musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa”. (At-Taubah 9:36)
“Sesungguhnya perbuatan mengundurkan (kehormatan itu dari satu bulan ke satu bulan yang lain) adalah menambah kekufuran yang menjadikan orang-orang kafir itu tersesat kerananya. Mereka menghalalkannya pada satu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, supaya mereka dapat menyesuaikan bilangan (bulan-bulan yang empat) yang telah diharamkan Allah (berperang di dalamnya); dengan itu mereka menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah. Perbuatan buruk mereka itu dihias dan dijadikan indah (oleh Syaitan) untuk dipandang baik oleh mereka. Dan (ingatlah) Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (At-Taubah 9:37)
2.2 Asbabun Nuzul
Surat at Taubah ayat 36

Surat at Taubah ayat 37
Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah atsar melalui Abu Malik yang menceritakan, bahwa pada zaman jahiliah orang-orang menjadikan satu tahun menjadi tiga belas bulan. Maka mereka menjadikan bulan Muharam sebagai bulan Shafar, sehingga mereka menghalalkan banyak hal yang diharamkan pada bulan Muharam tersebut. Lalu Allah menurunkan firman-Nya, “Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambahkan kekafiran.” (Q.S. At-Taubah 37).
2.3 Tafsir
(36) “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.(QS. 9:36)
(36) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah menetapkan bilangan bulan itu dua belas semenjak Dia menciptakan langit dan bumi. Yang dimaksud dengan bulan di sini ialah bulan Qamariah karena dengan perhitungan Qamariah itulah Allah menetapkan waktu untuk mengerjakan ibadat yang fardu dan ibadat yang sunat dan beberapa ketentuan lain. Maka menunaikan ibadah haji, puasa, ketetapan mengenai idah wanita yang diceraikan dan masa menyusui ditentukan dengan bulan Qamariah.
Di antara bulan-bulan yang dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab. Keempat bulan itu harus dihormati dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Ketetapan ini berlaku pula dalam syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Kalau ada yang melanggar ketentuan ini maka pelanggaran itu bukanlah karena ketetapan itu sudah berubah, tetapi semata-mata karena menuruti kemauan hawa nafsu sebagaimana yang telah dilakukan oleh kaum musyrikin. Biasanya orang-orang Arab amat patuh kepada ketetapan ini sehingga apabila seseorang terbunuh saudaranya atau bapaknya lalu ia bertemu dengan pembunuhnya pada salah satu bulan haram ini dia tidak akan berani menuntut balas, karena menghormati bulan haram itu. Padahal orang Arab sangat terkenal semangatnya untuk menuntut bela dan membalas dendam. Itulah ketetapan yang harus dipenuhi karena pelanggaran terhadap ketentuan ini sama saja dengan menganiaya diri sendiri karena Allah telah memuliakan dan menjadikannya bulan-bulan yang harus dihormati. Kecuali kalau kita dikhianati atau diserang pada bulan haram itu maka dalam hal ini wajib mempertahankan diri dan membalas kejahatan dengan kejahatan pula sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT yang Artimya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram, katakanlah: “Berperang pada bulan itu adalah dosa besar tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan membuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.” Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran)”. (Q.S. Al-Baqarah: 217)
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin supaya memerangi kaum musyrikin karena mereka memerangi kaum Muslimin. Mereka memerangi kaum Muslimin bukan karena balas dendam, atau fanatik kesukuan atau merampas harta benda sebagaimana biasa mereka lakukan di masa yang lalu terhadap kabilah lain, tetapi maksud utama adalah menghancurkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan memadamkan cahayanya. Maka wajiblah bagi setiap muslim bangun serentak memerangi mereka sampai agama Islam itu tegak dan agama mereka hancur binasa. Hendaklah ditanamkan ke dalam dada setiap muslim semangat jihad yang berkobar-kobar serta tekad dan keyakinan bahwa mereka pasti menang karena Allah selamanya menolong orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.
(37) “Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”.(QS. 9:37)
(37) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa pengunduran bulan haram kepada bulan berikutnya seperti pengunduran bulan Muharam ke bulan Safar dengan maksud agar pada bulan Muharam itu diperbolehkan berperang adalah suatu kekafiran. Di samping orang yang berani mengundurkan bulan haram itu telah kafir kepada Tuhan dia pun bertambah kekafirannya karena menganggap dirinya sama dengan Tuhan dalam menetapkan hukum.
Telah jelas dan diakui semenjak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bahwa pada bulan-bulan haram itu tidak dibolehkan berperang tetapi karena orang-orang musyrikin itu tidak dapat menguasai dirinya untuk meninggalkan berperang selama tiga bulan berturut-turut yaitu pada bulan Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam, maka bulan itu digeser ke bulan lain sehingga mereka mendapat kesempatan untuk berperang pada bulan Muharam.
Hal ini biasa mereka lakukan ketika mereka berada di Mina. Ketika para jemaah haji berkumpul di sana berdirilah seorang pemimpin dari Bani Kinanah dan berkata: “Sayalah orang yang tak dapat ditolak keputusannya.” Para jemaah menjawab: “Benarlah apa yang engkau katakan itu dan tangguhkanlah untuk kami bulan Muharam ke bulan Safar.” Lalu pemimpin itu menghalalkan bagi mereka bulan Muharam dan mengharamkan bulan Safar, dan menamakan bulan Muharam itu dengan nama yang lain yaitu “Nasik”.
Demikianlah watak orang musyrik, mereka karena didorong oleh keinginan dan hawa nafsu, berani menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan berani pula mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, karena mereka telah dipengaruhi nafsu setan, dan tentu saja orang yang berwatak itu tidak akan mendapat petunjuk dari Allah swt.

2.4 Kaitan dengan Bidang Pendidikan
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat jibril.
Mempelajari al-Qur’an merupakam suatu kewajiban umat islam, dengan mempelajari kandungannya kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang kehidupan dunia dan pengetahuan menuju kehidupan kekal di akhirat kelak.
Lebih jauh dari itu, mempelajari al-Qur’an dapat mendorong kita untuk lebih menyakini kebenaran dan kebesaran Allah Yang MAha Kuasa sebagai pencipta alam semesta bererta isinya.
Kajian tentang surat at Taubah ayat 36-37 yang artinya” Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” serta “Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. ” Sangat berkaitan dengan bidang pendidikan yang saat ini kita pelajari yaitu tentang bulan-bulan islam serta empat bulang haram yang allah siratkan didalamnya. Serta dijelaskan pula bahwa Allah SWT sangat memurkai orang-orang yang melanggar aturannya (orang kafir).
Ayat tersebut diatas menganjurkan ilmu pengetahuan yaitu tentang “ Bulan-bulan yang dihormati dan perintah untuk memerangi kaum musyrikin ”, Dengan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, akan menambah keimanan kepada Allah SWT Disamping itu pengetahuan tentang bulan-bulan islam itu dapat bermanfaat untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia serta ketentraman umat manusia.
Dari penjelasan ketiga Hadist tersebut di atas, jelaslah bahwa setiap kita (insan-insan beriman) diwajibkan untuk menuntut ilmu. Islam memang memerintahkan umatnya (Muslimin Muslimat) menuntut berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk pribadi, untuk masyarakat, bangsa dan untuk kepentingan umat manusia.
Di era sekarag ini, tak heran sebagian orang lupa bahkan melupakan dengan sengaja bulan-bulan islam bahkan untuk memgingatnyapun sangat jarang di lakukan. Sebagai generasi bangsa serta sebagai umat islam kita wajib mwmpelajari serta mengetahui tentang bulan-bulan islamyang telah di tetapkan oleh allah SWT pada waktu ia menciptakan langit dan bumi. Bulan-bulan islan itu adalah Muharam al-Haram, Safar , Rabiulawal, Rabiulakhir, Jamadilawal, Jamadilakhir, Rajab, Syaaban, Ramadan, Syawal, Zulkaedah, dan Zulhijah
Sedangkan bulan haran ( yang di sucikan Allah) adalah:
1. Bulan Dzulqa’dah
2. Bulan Dzulhijjah
3. Bulan Muharram
4. Bulan Rajab
Serta allah juga menjelaskan bahwa mengulur bulan haram dan menghalalka bulan yang di haramkan itu sangat di benci oleh Allah SWT.
Dengan ini marilah kita terapkan pengetahian ini dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang bermanfaat dapat membuat kita lebih bermanfaat.
Uraian di atas menambah wawasan kita untuk menjadi lebih baik dan mendorong hidup lebih positif. Kajian ayat ini perlu di pelajari mengingat pentingnya pengetahuan tentang islam yang sangat bermanfaat. Tentunya kaitan dengan bidang pendidikan sangat penting karena segala sesuatu itu perilu reperensi atau acuan pada Al Qur’an. Sungguh luar biasa kebesaran serta keagungan Allah SWT. yang terdpat dalam Al Qur’an. Berbagai macam ilmu serta rahasia dunia dan akhirat di terangkan di dalamnya. Pengetahuan tentang islam sangat penting dalam bidang pendidikan untuk menciptakan generasi yang di ridhoi oleh Allah SWT.
2.5 Hikmah yang dapat diambil
Hikmah yang dapat di ambil dari kajian ayat diatas bahwa:
1. Allah SWT menetapkan 12 bulan dalan islam serta empat bulan haram (yang di sucikan Allah SWT) dengan mengetahui tentang hal itu umat manusia dapat mempunyai acuan untuk kehidupannya.
2. Bulan-bulan yang di tetapkan Allah untuk memperoleh pahala yang sebesar-besarnya telah di jeslaskan maka dari itu sangat bermanfaat untuk acuan umat manusia meraih pahala yang sebesar-besarnnya.
3. Dapat mengetahui orang-orang yang benci oleh allah sehingga kita dapat menjauhinya dengan tetap pada jalan yang lurus sesuai perintah-Nya.
2.6 Ayat-ayat yang Terkait
QS. Al-Baqarah [2] : ayat 217
[2:217] Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 2
[5:2] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 97
[5:97] Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
QS. At-Taubah [9] : ayat 2
[9:2] Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.
QS. At-Taubah [9] : ayat 5
[9:5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpa mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.